Visitors

Rabu, 01 April 2015

Ekspor dan Impor di Indonesia

Bagaimana sih kondisi ekspor Indonesia?

Penulis akan mencoba memaparkan bagaimana kondisi ekspor Indonesia berdasarkan data-data yang diperoleh. Data yang diperoleh oleh Penulis hanya sekitaran tahun 2000-2013.
Baiklah, berikut ulasannya.
digram ekspor tahun 2007-2011
oleh: Kementrian Perindustrian RI
Berdasarkan data tahun 2011 dari Kementrian Perindustrian RI  tersebut. Terlihat jelas bahwa ekspor pada sektor non migas Indonesia lebih tinggi dari sektor migas. Persentase pada sektor non migas itu sendiri ada pertanian, industri, tambang, dll. Dengan persentase masing-masing 2,54% , 60,04% , 17,03% , dan 0,01%. Cukup jelas, sektor Industri kita lebih diminati dibanding sektor lainnya, terbukti dari persentasi yang ia peroleh. Sedangkan pada sektor migas, Gas mendominasi hingga 11,24% dibanding sektor migas lainnya ( Minyak mentah 6,80% dan Hasil mintak 2,35%).

Industri apa yang diminati para Importer luar negri atas produksi kita?
Berdasarkan data yang sama yang Penulis temukan untuk refrensi tahun 2011, jawabannya adalah kelapa sawit dengan 18,97%. Tidak heran tahun-tahun belakangan ini banyak perkebunan di Indonesia dirombak menjadi Perkebunan Kelapa Sawit karena permintaan Import dari luar negri yang cukup menggiurkan.
Dibawah kelapa sawit, diikuti oleh : Karet (11,90%) dan Tekstil (10,83%).
Untuk data lebih lengkapnya, dapat diklik disini

Lalu bagaimana dengan Impor Indonesia itu sendiri?

Laju sektor impor Indonesia beragam, jika kita tilik dari masing-masing sektor. Ada beberapa sektor yang kian menurun, menanjak, dan fluktuatif (naik-turun). Hal ini berdasarkan tabel rincian yang disajikan oleh Badan Pusat Statistik Indonesia di website resminya bps.go.id .Misalnya pengimporan minyak bumi dan hasilnya, pupuk, dan semen laju menanjak drastis. Pengimporan pipa besi dan baja, kemudian mesin keperluan industri bersifat fluktuatif. Lain halnya dengan beras, pada tabel yang disajikan, laju pengimporan beras kian tahun kian menurun.

Mari kita rinci masing-masing sektor.
- Minyak bumi dan hasilnya. (1000 ton)
   Pada tahun 2011 tercatat 43.727,80 ; 2012 tercatat 44.255,00 dan 2013 tercatat 49.053,70
   Sebagian besar dari Singapura (15.759,80) dan Malaysia (7.940,90).
- Beras (ton)
   Pada tahun 2011 tercatat 2.750.476,20 ; 2012 tercatat 1.810.372,30 dan 2013 tercatat 472.664,70
   Sebagian besar dari Vietnam (171.286,60) dan India (107.538,00).
- Mesin keperluan industri (1000ton)
   Pada tahun 2011 tercatat 1.081,30 ; 2012 tercatat 1.863,30 dan 2013 tercatat 1.197,50
   Sebagian besar dari Cina (495,70) dan Jepang (161,30)
- Pupuk (1000 ton)
   Pada tahun 2011 tercatat 6.406,80 ; 2012 tercatat 6.523,60 dan 2013 tercatat4.986,50
   Sebagian besar dari Kanada (1.335,40) dan Cina (1.051,80)
- Semen (ton)
   Pada tahun 2011 tercatat 1.909.869,70 ; 2012 tercatat 3.335.813,60 dan 2013 tercatat 3.725.045,70
   Sebagian besar dari Vietnam (2.275.774,7) dan Taiwan (526.941,60)
- Pipa besi dan baja (1000ton)
   Pada tahun 2011 tercatat 869,20 ; 2012 tercatat 1.316,00 dan 2013 tercatat 1.228,90
   Sebagian besar dari Cina (465,80) dan Jerman (263,60)

Nah, dari rincian singkatyangsudah penulis rangkum tersebut sudah terlihat kan sektor mana yang paling tinggi kita Impor? dan negara mana pula yang terbesar dalam mengekspor sektor nya ke Indonesia?
Untuk lebih rincinya, Anda dapat mengakses situs BPS pada bps.go.id.
Semoga bermanfaat.


sumber:
kemenperin.go.id
bps.go.id

Tidak ada komentar:

Posting Komentar