Visitors

Sabtu, 20 Desember 2014

BAB VII : Laporan Keuangan



Setelah transaksi-transaksi diidentifikasi, dicatat, dan diikhtisarkan, selanjutnya kita akan membuat 4 laporan keuangan dari data akuntansi yang telah diringkas.Setiap laporan akan memberikan data keuangan yang relevan kepada manajemen, pemilik, maupun pihak – pihak lain yang berkepentingan.
 
1.     Laporan Laba Rugi
Laporan laba rugi perusahaan dibuat berdasarkan data yang ditampilkan
dalam kolom ekuitas pemilik. Dalam laporan ini, pendapatan disajikan pertama kali, baru setelah itu diikuti dengan beban. Terakhir laba bersih atau rugi bersih akan dihitung.
            Perhatikan bahwa transaksi – transaksi investasi dan penarikan antara pemilik dan perusahaan tidak dimasukkan dalam pengukuran laba bersih. Sebagai contoh penarikan tunai oleh pemilik (prive) tidak dikategorikan sebagai beban perusahaan, seperti yang sudah dibahas sebelumnya. Contoh:


2.      Laporan Ekuitas Pemilik
Periode waktu untuk pembuatan laporan ekuitas pemilik sama dengan
periode waktu yang dilaporkan dalam laporan laba rugi. Laporan ini melaporkan perubahan – perubahan yang terjadi pada ekuitas pemilik.
            jumlah saldo awal ekuitas pemilik disajikan pada baris pertama laporan. Berikutnya, disajikan investasi pemilik, laba bersih, dan penarikan oleh pemilik. Informasi yang terkandung dalam laporan ini mengindikasikan alasan – alasan di balik kenaikan atau penurunan ekuitas pemilik selama periode yang bersangkutan.Setiap tambahan investasi dilaporkan sebagai investasi dalam laporan ekuitas pemilik. Contoh :

 
3.     Neraca
Neraca mirip seperti foto kondisi keuangan sebuah perusahaan pada
satu waktu tertentu (biasanya pada setiap akhir bulan atau akhir tahun). Perhatikan bahwa aset disajikan di bagian atas, diikuti oleh kewajiban dan ekuitas pemilik. Total aset harus sama dengan total kewajibandan ekuitas pemilik. Pada umumnya, akan terdapat lebih dari satu kewajiban. Ketika terdapat dua atau lebih kewajiban yang terkait, maka sa lah satu cara penyajian yang biasanya digunakan adalah dengan cara menambahkan semua kewajiban tersebut. Contoh :
 

4.     Laporan Arus Kas
Laporan arus kas melaporkan:
-         Pengaruh kas dari operasi sebuah perusahaan selama satu periode
-         Transaksi – transaksi investasinya.
-         Transaksi – transaksi pendanaannya.
-         Kenaikan atau penurunan bersih kas sepanjang periode.
-         Jumlah kas pada akhir periode.

Pelaporan sumber, penggunaan, dan kenaikan atau penurunan bersih
kas akan bermanfaat karena investor, kreditor, dan pihak – pihak lain yang ingin mengetahui apa yang terjadi pada sumber daya perusahaan yang paling lancar. Oleh sebab itu, laporan arus kas akan memberikan jawaban atas pertanyaan – pertanyaan sederhana namun penting berikut ini.
a.     Dari mana asal kas selama periode tersebut?
b.     Bagaimana kas dipergunakan selama periode tersebut?
c.      Berapakah perubahan saldo kas selama periode tersebut?
Contoh :






Sumber:
Kieso, donald.2005.Accounting Principles,7th Edition,Jakarta: Penerbit Salemba Empat.
Akuntansi-id.com

Jumat, 12 Desember 2014

BAB VI : Akuntansi






Apa sih akuntansi itu?
          Akuntansi atau accounting adalah suatu sistem informasi yang mengidentifikasikan, mencatat, dan mengkomunikasikan peristiwa – peristiwa ekonomi dari suatu organisasi kepada para pengguna yang berkepentingan.

Siapa pengguna data akuntansi?
          Informasi yang dibutuhkan oleh seorang pengguna informasi keuangan akan bergantung pada jenis – jenis keputusan yang dibuat oleh pengguna tersebut. Perbedaan dalam pengambilan keputusan membagi para pengguna informasi keuangan  menjadi 2 kelompok besar: pengguna internal dan eksternal.
Pengguna Internal
Pengguna internal informasi akuntansi adalah para manajer yang merencanakan, mengorganisasi, dan mengelola suatu bisnis. Mereka antara lain adalah manajer pemasaran, supervisor produksi, direktur keuangan, dan pejabat perusahaan.
Pengguna Eksternal
Pengguna eksternal informasi akuntansi adalah orang – orang yang secara tak langsung berpengaruh pada kegiatan ekonomi perusahaan tersebut. Mereka diantaranya adalah investor, kreditor, badan perpajakan, badan – badan pembuat peraturan, pelanggan, perencana ekonomi, dan serikat pekerja.

Apa sih fungsi dari akuntansi itu sendiri?   
          Fungsi utama akuntansi adalah sebagai informasi keuangan suatu organisasi. Dari laporan akuntansi kita bisa melihat posisi keuangan sutu organisasi beserta perubahan yang terjadi di dalamnya. Akuntansi dibuat secara kualitatif dengan satuan ukuran uang. Informasi mengenai keuangan sangat dibutuhkan khususnya oleh pihak manajer / manajemen untuk membantu membuat keputusan suatu organisasi.

Adakah prinsip – prinsip tertentu di dalam akuntansi?
          Ada 5 prinsip dasar akuntansi yang harus Anda tahu dan pahami, yaitu:
1.   Prinsip Biaya Historis (Historical Cost Principle) 
          GAAP (generally accepted accounting principles) mewajibkan sebagian besar aktiva dan kewajiban diperlakukan dan dilaporkan berdasarkan harga akuisi. Hal ini seringkali disebut prinsip biaya historis. Prinsip ini menghendaki digunakannya harga perolehan dalam mencatat aktiva. utang, modal, dan biaya. 
          Yang dimaksud dengan-harga perolehan adalah harga pertukaran yang disetuiui oleh kedua belah pihak vang tersangkut dalam transaksi. Harga perolehan ini harus terjadi dalam transaksi di antara kedua belah pihak yang bebas. Harga pertukaran ini dapat terjadi pada seluruh transaksi dengan pihak ekstern, baik yang menyangkut aktiva, utang, modal atau transaksi lainnya. Biaya memiliki keunggulan yang penting dibandingkan penilaian yang lainnya, yaitu dapat diandalkan.

2.   Prinsip Pengakuan Pendapatan (Revenue Recognition Principle) 

          Prinsip Pengakuan Pendapatan adalah aliran masuk harta-harta (aktiva) yang timbul dari penyerahan barang atau jasa yang dilakukan oleh suatu unit usaha selama suatu periode tertentu. Dasar yang digunakan untuk mengukur besamya pendapatan adalah jumlah kas atau ekuivalennya yang diterima dari transaksi penjualan dengan pihak yang bebas.
          Istilah pendapatan dalam prinsip ini merupakan istilah yang luas, di mana di dalam pendapatan termasuk pendapatan sewa, laba penjualan aktiva dan lain-lain. Batasan umum yang biasanya digunakan adalah semua perubahan dalam jumlah bersih aktiva selain yang berasal dari pernilik perusahaan.
          Biasanya pendapatan diakui pada saat terjadinya penjualan barang atau jasa. Yaitu saat ada kepastian mengenai besarnya pendapatan yang diukur dengan aktiva yang diterima. Tetapi ketentuan umum ini tidak selalu dapat diterapkan, sehingga timbul beberapa ketentuan lain untuk mengakui pendapatan. Pengecualian-pengecualian itu adalah pengakuan pendapatan saat produksi selesai, selama masa produksi dan pada saat kas diterima. 

3.   Prinsip Mempertemukan (Matching Principle) 
     Yang dimaksud prinsip mempertemukan biaya adalah mempertemukan biaya dengan pendapatan yang timbul karena biaya tersebut Prinsip ini berguna untuk menentukan besamya penghasilan bersih setiap periode. Karena biaya itu harus dipertemukan dengan pendapatannya, maka pembebanan biaya sangat tergantung pada saat pengakuan pendapatan. Apabila pengakuan suatu pendapatan ditunda, maka pembebanan biayanya juga akan ditunda sampai saat diakuinya pendapatan.
          Penerapan prinsip ini. juga menghadapi beberapa kesulitan. Misalnya, dalam hal biaya-biaya yang tidak mempunyai hubungan yang jelas dengan pendapatan, maka sulit untuk mempertemukan biaya dengan pendapatannya. Contoh, biaya administrasi dan umum tidak dapat dihubungkan dengan pendapatan perusahaan. Kesulitan seperti ini diatasi dengan membebankan biaya-biaya tersebut ke periode terjadinya.
          Biasanya biaya-biaya seperti itu disebut period costs. Sebabnya, biaya produksi seperti biaya baban baku, upah langsung dan biaya produksi tidak langsung, mempunyai hubungan yang jelas dengan pendapatan, sehingga dapat dengan mudah dipertemukan.
Kesulitan yang lain seperti dalam hal biaya yang mempunvai manfaat untuk beberapa periode. Biaya-biaya seperti ini ditunda pembebanannya karena mernpunyai fungsi menimbulkan pendapatan. Masalahnya adalah alokasi setiap periodenya. Dasar alokasi yang digunakan dalam metode-metode depresiasi dan amortisasi hampir semuanya berdasarkan taksiran-taksiran yang tidak jelas hubungannya dengan pendapatan.
          Salah satu akibat dari prinsip ini adalah digunakannya dasar waktu (accrual basis) dalam pembebanan biaya. Dalam prakteknya digunakan jurnal-jurnal penyesuaian setiap akhir periode untuk mempertemukan biaya dengan pendapatan.

4.   Prinsip Konsistensi (Consistency Principle)
          Agar laporan keuangan dapat dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya, maka metode dan prosedur-prosedur yang digunakan dalam proses akuntansi harus diterapkan secara konsisten dari tahun ke tahun. Sehingga bila terdapat perbedaan antara suatu pos dalam dua periode, dapat segera diketahui bahwa perbedaan itu bukan selisih akibat penggunaan metode yang berbeda.

          Konsistensi tidak dimaksudkan sebagai larangan penggantian metode, jadi masih dimungkinkan untuk mengadakan perubahan metode yang dipakai. Tetapi jika ada penggantian metode, maka akibat (selisih) yang cukup berarti (material) terhadap laba perusahaan harus dijelaskan dalam laporan keuangan, tergantung dari sifat dan perlakuan terhadap perubahan metode atau prinsip tersebut.

5.   Prinsip Pengungkapan Penuh (Full Disclosure Principle) 
          Yang dimaksud dengan prinsip pengungkapan lengkap adalah menyajikan informasi yang lengkap dalam laporan keuangan. Karena infomasi yang disajikan itu merupakan ringkasan dari transaksi-transaksi dalam satu periode dan juga saldo-saldo dari rekening-rekening tertentu, tidaklah mungkin untuk memasukkan semua informasi-informasi yang ke dalam laporan keuangan.
          Biasanya keterangan tambahan atas informasi dalam laporan keuangan dibuat dalam bentuk:
• Catatan kaki/footnote.
• Dalam laporan keuangan, biasanya dituliskan dalam kurung di bawah    
  elemen yang bersangkutan, atau dengan memakai rekening-rekening
  tertentu.
• Berbagai lampiran.

          Keterangan tambahan dengan menggunakan catatan kaki biasanya karena tidak diinginkan untuk mengganggu laporan keuangan yang dibuat. Catatan kaki ini digunakan untuk menunjukkan hal-hal sebagai berikut :
• Prinsip akuntansi yang digunakan.
• Perubahan-perubahan, seperti perubahan dalam prinsip akuntansi,
  taksiran-taksiran, kesatuan usaha, dan juga kalau ada koreksi-koreksi
  kesalahan. Catatan kaki ini juga menunjukkan perlakuan terhadap
  perubahan-perubahan tersebut, apakah dengan cara kumulatif,
  retroaktif, dan lain-lain.
• Adanya kemungkinan timbulnya rugi atau laba bersyarat.
• Informasi tentang modal perusahaan, seperti jumlah lembar saham
  dan lain-lain.
• Kontrak-kontrak pembelian, kontrak-kontrak penting lainnya, adanya
  option atau warrant untuk saham dan lain-lain. Keterangan tambahan
  yang dibuat sebagai lampiran laporan keuangan biasanya digunakan
  untuk menunjukkan perhitungan-perhitungan detail yang mendukung
  suatu jumlah tertentu, atau menunjukkan informasi-informasi keuangan
  berdasarkan indeks harga (price level adjustment).



Sumber:

Kieso, donald.2005.Accounting Principles,7th Edition,Jakarta: Penerbit Salemba Empat.

Senin, 01 Desember 2014

BAB V : Pasar dan Pemasaran





PEMASARAN


*      Pengertian
            Adalah suatu sistem total dari kegiatan bisnis yang dirancang untuk merencanakan, menentukan harga, promosi dan mendistribusikan barang- barang yang dapat memuaskan keinginan dan mencapai pasar sasaran serta tujuan perusahaan.

*      Manajemen Pemasaran
            Secara definisi, Manajemen Pemasaran adalah penganalisaan, perencanaan, pelaksanaan, dan pengawasan program-program yang bertujuan menimbulkan pertukaran dengan pasar yang dituju dengan maksud untuk mencapai tujuan perusahaan (Kotler, 1980).
            Perusahaan yang sudah mulai mengenal bahwa pemasaran merupakan faktor penting untuk mencapai sukses usahanya, akan mengetahui adanya cara dan falsafah baru yang terlibat di dalamnya.
            Cara dan falsafah baru ini disebut "Konsep Pemasaran".

*      Konsep Pemasaran
            Dalam pemasaran terdapat enam konsep yang merupakan dasar pelaksanaan kegiatan pemasaran suatu organisasi, yaitu :
1.    Konsep produksi
            Konsep produksi berpendapat bahwa konsumen akan menyukai produk yang tersedia dimana-mana dan harganya murah. Konsep ini berorientasi pada produksi dengan mengerahkan segenap upaya untuk mencapai efesiensi produk tinggi dan distribusi yang luas. Disini tugas manajemen adalah memproduksi barang sebanyak mungkin, karena konsumen dianggap akan menerima produk yang tersedia secara luas dengan daya beli mereka.
2.     Konsep produk
            Konsep produk mengatakan bahwa konsumen akan menyukai produk yang menawarkan mutu, performansi dan ciri-ciri yang terbaik. Tugas manajemen disini adalah membuat produk berkualitas, karena konsumen dianggap menyukai produk berkualitas tinggi dalam penampilan dengan ciri – ciri terbaik.
3.     Konsep penjualan
            Konsep penjualan berpendapat bahwa konsumen, jangan dibiarkan begitu saja, organisasi harus melaksanakan upaya penjualan dan promosi yang agresif.
4.    Konsep pemasaran
            Konsep pemasaran mengatakan bahwa, kunci untuk mencapai tujuan organisasi terdiri dari penentuan kebutuhan dan keinginan pasar sasaran serta memberikan kepuasan yang diharapkan secara lebih efektif dan efisien dibandingkan para pesaing.
5.     Konsep pemasaran sosial
            Konsep pemasaran sosial berpendapat bahwa, tugas organisasi adalah menentukan kebutuhan, keinginan dan kepentingan pasar sasaran serta memberikan kepuasan yang diharapkan dengan cara yang lebih efektif dan efisien daripasda para pesaing dengan tetap melestarikan atau meningkatkan kesejahteraan konsumen dan masyarakat.
      6.   Konsep Pemasaran Global
            Pada konsep pemasaran global ini, manajer eksekutif berupaya memahami semua faktor- faktor lingkungan yang mempengaruhi pemasaran melalui manajemen strategis yang mantap. tujuan akhirnya adalah berupaya untuk memenuhi keinginan semua pihak yang terlibat dalam perusahaan.




PASAR

*      Pengertian
            Pasar adalah salah satu dari berbagai sistem, institusi, prosedur, hubungan sosial dan infrastruktur dimana usaha menjual barang, jasa dan tenaga kerja untuk orang-orang dengan imbalan uang.
            Pasar, dalam ilmu ekonomi, adalah tempat bertemunya penjual dan pembeli. Transaksi jual-beli yang terjadi tidak selalu memerlukan lokasi fisik. Pasar yang dimaksud bisa merujuk kepada suatu negara tempat suatu barang dijual dan dipasarkan.

Konsep inti pasar mencakup:
-       Kebutuhan, keinginan, dan permintaan
-       Penawaran pasar (produk, jasa, dan pengalaman)
-       Nilai dan kepuasan
-       Pertukaran dan hubungan
-       Pasar

*      Klasifikasi Pasar
a.    Pasar Tradisional
 

            Pasar tradisional merupakan tempat bertemunya penjual dan pembeli serta ditandai dengan adanya transaksi penjual pembeli secara langsung dan biasanya ada proses tawar-menawar, bangunan biasanya terdiri dari kios-kios atau gerai, los dan dasaran terbuka yang dibuka oleh penjual maupun suatu pengelola pasar. Kebanyakan menjual kebutuhan sehari-hari seperti bahan-bahan makanan berupa ikan, buah, sayur-sayuran, telur, daging, kain, pakaian barang elektronik, jasa dan lain-lain. Selain itu, ada pula yang menjual kue-kue dan barang-barang lainnya. Pasar seperti ini masih banyak ditemukan di Indonesia, dan umumnya terletak dekat kawasan perumahan agar memudahkan pembeli untuk mencapai pasar.

b.    Pasar Modern

            Pasar modern tidak banyak berbeda dari pasar tradisional, namun pasar jenis ini penjual dan pembeli tidak bertransakasi secara langsung melainkan pembeli melihat label harga yang tercantum dalam barang (barcode), berada dalam bangunan dan pelayanannya dilakukan secara mandiri (swalayan) atau dilayani oleh pramuniaga. Barang-barang yang dijual, selain bahan makanan makanan seperti; buah, sayuran, daging; sebagian besar barang lainnya yang dijual adalah barang yang dapat bertahan lama. Contoh dari pasar modern adalah hypermart, pasar swalayan (supermarket), dan minimarket.

*      Jenis – Jenis Pasar

Menurut Wujudnya
A.   Pasar konkret (pasar nyata) adalah tempat pertemuan antara pembeli dan penjual melakukan transaksi secara langsung. Barang yang diperjualbelikan juga tersedia di pasar. Contohnya, pasar sayuran, buah-buahan, dan pasar tradisional.
B.   Pasar abstrak (pasar tidak nyata) adalah terjadinya transaksi antara penjual dan pembeli hanya melalui telepon, internet, dan lain-lain berdasarkan contoh barang. Contohnya telemarket dan pasar modal.

Menurut Waktunya
A.   Pasar harian adalah pasar yang aktivitasnya berlangsung setiap hari dan sebagian barang yang diperjualbelikan adalah barang kebutuhan sehari-hari.
B.   Pasar mingguan adalah pasar yang aktivitasnya berlangsung seminggu sekali. Biasanya terdapat di daerah yang belum padat penduduk dan lokasi pemukimannya masih berjauhan.
C.   Pasar bulanan adalah pasar yang aktivitasnya berlangsung sebulan sekali. Biasanya barang yang diperjualbelikan barang yang akan dijual kembali (agen/grosir).
D.   Pasar tahunan adalah pasar yang aktivitasnya berlangsung setahun sekali, misalnya PRJ (Pasar Raya Jakarta).
E.   Pasar temporer adalah pasar yang diselenggarakan organisasi/instansi pada acara tertentu, atau diadakannya hanya sewaktu-waktu (tidak tetap)

Menurut Barang yang Diperjualbelikan
A.   Pasar barang konsumsi adalah pasar yang memperjualbelikan barang-barang konsumsi untuk memenuhi kebutuhan manusia.
B.   Pasar sumber daya produksi adalah pasar yang memperjualbelikan faktor-faktor produksi, seperti tenaga kerja, tenaga ahli, mesin-mesin, dan tanah.

Menurut Luas Kegiatannya
A.   Pasar setempat adalah pasar yang penjual dan pembelinya hanya penduduk setempat.
B.   Pasar daerah atau pasar lokal adalah pasar di setiap daerah yang memperjualbelikan barang-barang yang diperlukan penduduk derah tersebut. Contohnya Pasar Gede di Solo.
C.   Pasar Nasional adalah pasar yang melakukan transaksi jual beli barang mencakup satu negara contohnya pasar senen.
D.   Pasar Internasional adalah pasar yang melakukan transaksi jual beli barang-barang keperluan masyarakat internasional. Contohnya pasar kopi di Santos (Brasil).

Menurut Organisasinya
A.   Pasar persaingan sempurna.
-       Terdapat banyak penjual atau pembeli yang sama-sama telah mengetahui     keadaan pasar.
-       barangnya homogen (sejenis).
-       baik penjual ataupun pembeli tidak bebas menentukan harga, karena harga ditentukan oleh kekuatan pasar. Harga yang telah terbentuk merupakan hasil dari mekanisme pasar berdasarkan jumlah permintaan dan penawaran.
B.   Pasar persaingan tidak sempurna.
-       Barangnya heterogen (bermacam-macam)
-       para penjual maupun pembeli mempunyai kebebasan dalam menentukan harga dan jumlah barang yang akan diperjualbelikan.
C.   Pasar persaingan tidak sempurna dapat dibedakan menjadi tiga, yaitu sebagai berikut:
-       Pasar monopoli dan monopsoni
            Pasar monopoli adalah pasar yang hanya terdapat satu penjual untuk suatu       jenis barang tertentu. Pasar monopsoni adalah pasar yang dikuasai oleh seorang pembeli untuk suatu jenis barang dan jasa,dan juga bersifat mendunia. Output yang dihasilkan tidak mempunyai substitusi.
-       Pasar persaingan monopolistis
            Dalam pasar ini terdapat banyak penjual dan pembeli. Penjual bisa melakukan monopoli karena keistimewaan produk masing-masing. Pembeli bebas menentukan pilihannya dalam berbelanja. Jadi, pasar ini ada unsur persaingan dan monopoli.
-       Pasar oligopoli dan oligopsoni
            Pasar oligopoli adalah pasar yang hanya ada beberapa penjual. Istilah     beberapa penjual iniumlah penjual tidak terlalu banyak sehingga pengaruh     penjual sangat kecil, dan tidak ada penjual yang berkuasa segala-galanya.    Adapun Oligopsoni merupakan jenis pasar yang hanya ada beberapa pembeli.




Sumber:

M.Fuad, Christine H, Nurlela, Sugiarto, dan Paulus Y.E.F. 2000. Pengantar Bisnis. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama. 

Pujiastuti, Sri, dkk.2007. IPS TERPADU: Jilid 2A. Jakarta: Erlangga.